Tuesday, March 29, 2011

iseng

Yes,...akhirnya nge post lagi :D
Kali ini gue ngasal banget, gag punya  bahan yang mau dipost, tapi ngebet banget pengen ngepost, hahahha...
gue ngepost background laptop gue aja yah... :))


Hahaha... SLR boleh minjam dari bobon pas gue sama desti ngacak-ngacak kosan dia :p



Sunday, March 13, 2011

Cerita di angkot sore ini

Sore tadi gue sama teman kosan gue, Dini baru balik dari Pasar Baru. Seperti biasa kita balik naik angkot ungu kebanggaan anak kosan daerah Cisitu, Cisitu - Tegalega. Lumayan rame sih, tapi gag sampe penuh banget.

Nah, pas di dekat Annex, tepatnya di depan Balubur naik 2 orang bocah pengamen yang masih kecil banget. Palingan baru 6tahun lah tu dua bocah. Kayaknya sih mereka mau numpang tu angkot buat pulang habis ngamen seharian libur ini. Yang satu pake baju putih kucel duduk di pintu angkot, yang satu lagi yang pake baju garis-garis duduk di bangku cadangan dekat pintu.

Sepanjang jalan mereka ngobrol sambil nyanyi. Yang pake bau putih mainin gitar mininya, yang pake baju garis-garis nyanyiin lagu punk rock jalanan. Gue kaget waktu denger tu bocah nyanyi. Suaranya men, bagus banget.

Si Dini bilang tu bocah punya bakat, jadinya gue perhatiin dah tu bocah dua. Ngemeng-ngemeng ternyata tu bocah yang nyanyi punya tampang juga alias cakep buat anak seumuran dia. hehehhe...

Sayang banget bakat kayak gitu gag diasah. Gue harap tu bocah masih sekolah dan bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Gue harap semoga ntar dia sukses, gag cuma gede di jalanan sebagai pengamen. Gue yakin suatu saat nanti tu bocah bakal berhasil... :))

Sunday, March 6, 2011

Ada Apa dengan Cinta?

Kembali menemukan sebuah harta karun ketika membongkar file-file lama di laptop.
Puisi Rangga dan Cinta di film Ada Apa dengan Cinta :DD


Sinopsisnya gw ambil dari om Wiki, 

Bertemakan cinta di masa-masa SMAAda Apa dengan Cinta menampilkan Cinta (Dian Sastrowardoyo) sebagai seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin diadakan tiap tahun. Cerita berawal dari Alya (Ladya Cherill) yang tubuhnya memar karena kerap dipukuli sang ayah yang kerap cek-cok dengan ibunya. Alya adalah sahabat karib Cinta dengan teman-temannya yang lain. Seperti Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia).
Di sekolah, juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan. Seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga (Nicholas Saputra). Karena Cinta dan teman-temannya adalah pengurus mading sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan "dingin". Saat Cinta berbicara dengan Rangga, ia melihat buku yang dipegang Rangga (buku AKU karya Syumandjaya). Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga emosi. Dan tanpa disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Dan membawa pulang buku itu untuk dibaca.
Cinta mengembalikan buku tersebut saat Rangga kebingungan mencarinya. Rangga pun berterima kasih pada Cinta. Semenjak itu mereka menjadi dekat. Rangga mengajak Cinta ke Kwitang, tempat ia membeli buku lama. Saat di Kwitang, Cinta teringat akan janji menonton konser bersama teman-temannya. Ia pun meninggalkan Rangga untuk menonton konser.
Pada suatu malam Rangga dan Cinta kencan di sebuah kafe. Namun sebelum Cinta berangkat, Alya menelepon untuk memintanya ke rumah. Namun Cinta berbohong bahwa ia akan pergi ke rumah sakit. Akhirnya Cinta pergi bersama Rangga. Di sana Cinta menyanyikan lagu yang dibuat dari puisi Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta akan pergi menjenguk Alya di rumah sakit karena mencoba bunuh diri. Cinta menjadi sangat menyesal.
Keesokan harinya, Rangga menyapa Cinta. Namun Cinta justru berkata ketus agar Rangga tidak mendekatinya lagi. Rangga pun sepakat bahwa ia akan menjauh dari Cinta. Saat di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Cinta tidak tahu bahwa saat ia berkata jujur, teman-temannya yang lain ada dibelakangnya. Cinta juga meminta maaf kepada teman-temennya yang lain.
Rangga yang saat itu akan berencana pindah sekolah ke Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Carmen yang saat itu sedang latihan basket melihat Rangga berpamitan pada Pak Wardiman, sang penjaga sekolah. Ia pun segera memberitahukan teman-temannya.
Cinta yang menyadari cinta sejatinya itu, segera menyusul ke bandara. Namun mobil Milly terjepit mobil lain. Mereka meminjam mobil Mamet (Dennis Adhiswara). Di sana Cinta bertemu dengan Rangga. Ia meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.
Udah berapa lama ya gue gag nonton film ini? Pengen nonton lagi, pengeeeen banget bei dvd nya, tapi udah nyari kemana mana gag nemu juga --"


Film favorit gue sepanjang waktu sampai sampai gue gag ngafalin puisi mereka, hehehe :))




Puisi Cinta


Satu nafas terhembus adalah kata
Angan debur dan emosi bercampur
Dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Bibir kita menyatu
Maka setiap apa yang terucap
Adalah sabda pandita ratu
Diluar itu pasir
Diluar itu debu
Hanya pasir meniup saja lalu hilang
Terbang tak ada
Tapi kita tetap menari
Tarian cuma kita yang tahu
Jiwa ini adalah tandu
Duduk saja... maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah satu


Puisi Rangga

Kulari Kehutan kemudian teriakku

Kulari Kepantai kemudian menyanyiku
Sepi, sepi.... dan sendiri aku benci
Aku mau bingar, aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Aih, ada malaikat menyulam
Jaring laba laba belang di tembok
Keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja
Loncengnya
Biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
Belok ke pantai


Saturday, March 5, 2011

Jenuh

Hidup...

Sering banget aku merasa bosan dengan segala rutinitas yang harus kulalui setiap harinya. Kuliah, tugas yang banyak dan sering menumpuk, latihan, dan bahkan untuk tidur yang waktunya terbatas pun aku jenuh.

Aku jenuh dengan kehidupan ini, aku ingin lepas dari semua ini. Dulu ketika SMA, impian terbesar adalah melepaskan masa-masa itu dan melanjutkan ke universitas, tapi kenapa sekarang masa-masa itu terasa lebih ringan?

Waktu demi waktu berjalan begitu cepat. Ketika aku bangun di suatu pagi, tidak terasa hari sudah kembali malam dan pagi berikutnya pun datang ketika aku membuka mata. Namun waktu yang ditinggalkannya itu terasa sudah sangat lama walaupun ternyata baru seminggu. Aku jenuh, aku ingin lepas dari semua ini, tapi ini lah hidupku. Inilah hidupku, hidup yang aku pilih dengan banyak usaha dan pengorbanan. Ini impianku dan kenapa aku justru jenuh dengan ini??

Aku ingat wajah mama ketika melepasku pergi, wajah yang selalu tersenyum meski aku tahu berat untuk melakukannya. Aku putri kecilnya yang dulu, putri kecil kebanggaannya dan kebanggaan kakak-kakakku. Dan pertanyaan terbesar adalah, apakah aku tega mengecewakan mereka dengan tetap seperti ini?

Inilah hidupku, hidup yang aku pilih dan harus kuperjuangkan. Ketika ingat senyum mereka, aku selalu berusaha kuat dan mencoba berdiri karena ku yakin aku bisa. Berusaha menikmati apapun yang aku pilih dan semua yang ada di depan mata, karena sejujurnya betapa pun aku jenuh, semuanya harus dilalui. Hal yang paling ampuh adalah tetap berusaha tersenyum dan menghapus semua pikiran yang memberatkan.

This is my life, and I live for it