- Jakarta, 161222 -
Showing posts with label nessa's diary. Show all posts
Showing posts with label nessa's diary. Show all posts
Thursday, December 22, 2016
22 December
Today, everyone post a photo with their mother. I felt so lonely and this makes me miss her more than ever. I will always keep you in my prayers as you always used to do. I will always love you, Mom.
Sunday, November 6, 2016
WELL
I’m doing well. I’m doing well. I’m doing very well.
Tiga kalimat yang selalu terucap setiap pagi ketika berkaca. Tiga kalimat yang selalu terucap setiap malam ketika berbaring menatap langit-langit kamar.
I’m doing well. I’m doing well. I’m doing very well.
Sadar dan ikhlas. Tidak ada yang lebih baik ketika otak dan hati sudah bekerja sama, belajar menerima.
I’m doing well. I’m doing well. I’m doing very well.
Kenapa jari masih refleks menekan speed dial 2? Ternyata tidak sesederhana itu.
Tiga kalimat yang selalu terucap setiap pagi ketika berkaca. Tiga kalimat yang selalu terucap setiap malam ketika berbaring menatap langit-langit kamar.
I’m doing well. I’m doing well. I’m doing very well.
Sadar dan ikhlas. Tidak ada yang lebih baik ketika otak dan hati sudah bekerja sama, belajar menerima.
I’m doing well. I’m doing well. I’m doing very well.
Kenapa jari masih refleks menekan speed dial 2? Ternyata tidak sesederhana itu.
- Jakarta, 161106 -
Wednesday, November 2, 2016
Kenyataan
Kembali ke realitas. Realitas yang mana? Sekarang bahkan batas antara mimpi dan kenyataan terlihat abu-abu. Mimpi yang terlalu nyata ataukah kenyataan yang seperti mimpi?
Ikhlas bukan berarti melupakan kan? Karena ikhlas tidak mengubah kenyataan.
Ikhlas bukan berarti melupakan kan? Karena ikhlas tidak mengubah kenyataan.
- Jakarta, 161102 -
Thursday, October 22, 2015
flashback
Menghabiskan malam ini dengan membaca postingan-postingan lama di
blog dan tumblr. Ketika dulu memutuskan untuk menulisnya, ada perasaan
campur aduk, mengharu biru, kecewa, sedih, senang, atau penuh euforia terutama blog yang dulu konsepnya emang semacam catatan insidental. Ketika sekarang memutuskan untuk membaca ulang semuanya, kesan yang muncul hanya satu : NGAKAK.
Ternyata kebanyakan momen dan perasaan yang tercurah dalam setiap tulisan itu sudah pudar. Hanya sepenggal kenangan hitam putih kabur yang tertinggal, termakan usia. Yang tersisa hanya sedikit rasa hangat dan pertanyaan: Seberapa sedihkah waktu itu? Sesenang itukah dulu? Begitukah?
Waktu. Perasaan ini hanya butuh waktu. Semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu. Serahkan saja semuanya pada waktu. Sederhana?
Ternyata kebanyakan momen dan perasaan yang tercurah dalam setiap tulisan itu sudah pudar. Hanya sepenggal kenangan hitam putih kabur yang tertinggal, termakan usia. Yang tersisa hanya sedikit rasa hangat dan pertanyaan: Seberapa sedihkah waktu itu? Sesenang itukah dulu? Begitukah?
Waktu. Perasaan ini hanya butuh waktu. Semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu. Serahkan saja semuanya pada waktu. Sederhana?
Tuesday, June 24, 2014
Geng TA !!!
Kalo kata Wivia, "Ini TA baja bermental beton."
Kenapa? Karena kita Tugas Akhirnya tentang baja yang kuat terhadap tarik dan lemah terhadap tekan, justru selama prosesnya anak-anak ini lebih menjiwai sifat beton, kuat BANGET terhadap tekan, hahaha. p
Tekan? Ya, tekan! Dari Ibu dosen pembimbing yang cuek banget, yang kalo balas sms cuma "ok tk" dan suka menomor dua, tiga, atau empatkan anak-anak imut (Gue, Afifi, dan Wivia) yang juga kelewat cuek sama TA ini padahal pengen cepet lulus. Anak-anak yang motivasi lulus kebangetannya baru datang disaat-saat terakhir saat nyaris setengah angkatan udah sidang. Anak-anak yang segera melempar draft seminar karena kesal sama dosen pembimbing sendiri. Kalau diibaratkan jodoh ini mah jauh banget. Cuek ketemu cuek jadilah tak menjadi apa-apa, wkwkwkwk -
Perasaan tak menentu saat jatuh talak jadwal sidang di hari terakhir (06/20) buat wisuda Juli, antara senang, sedih, gemes, degdegan, campur aduk jadi semacam "katupek pical di Balai Kamih" yang enaknya tak terlupakan dari jaman gue belum masuk SD sampai sekarang bisa dikatakan lulus kuliah
Finally, I proudly present my bloody final project books right after I submit it to administration office to register my graduation :)
Ps : jaman tingkat empat dan masa TA adalah masa berdarah-darah dan penuh air mata yang butuh tekad kuat dan pengorbanan -waktu, tenaga, tidur, dan sosial. Kamu harus yakin masih punya sesuatu yang menjaga kamu tetap semangat menjalani masa isolasi ini. Tetap selipkan senang-senang di sedikit waktu luang untuk sekedar pelarian pikiran, selalu putar musik kesukaan di laptop sekedar membantu pelampiasan untuk karaoke yang tidak akan kesampaian, dan sempatkan tidur walau sejenak saat menunggu run time history yang bikin laptop kesayangan langsung rusak, hiks.
Saturday, May 3, 2014
mastermastermaster~
Well, setelah setahun penuh wacana, akhirnya foto BP ini terealisasi juga. Setelah mencoba menyelipkan waktu antara agenda UKM yang sangat padat dari awal kepengurusan baru, wacana ini baru terlaksana bahkan setelah agenda terbesar, dies natalis 39 selesai di akhir kepengurusan.
Thanks for all efforts, Guys. Master yang sudah sejuta kali jadi pewacana dan mengecewakan banyak pihak ditambah saya yang mencoba dan tetap berujung wacana. Jujur, terlalu banyak pihak yang sudah pundung saking seringnya pembatalan. Finally, semua berakhir di tangan Fauzan, haha.
Here we go, foto fenomenal dengan pusat dunia berada pada Fauzan dan Master, hihi.
Ps : dan nama BP-nya baru fix setelah setahun kemudian, BP Master :3
Terima kasih atas setahun yang menyenangkan dan penuh pembelajaran kankawan. Setahun yang mungkin berat, tapi terasa ringan ketika dibagi. Maafkan atas segala ke-bad mood-an, kekesalan, dan negative effects yang terjadi ketika saya beredar di sana. Maaf pada siapapun yang pernah disuruh dan diperlakukan semena-mena *evil smirk* dijutekin, atau hanya dilihat dengan tatapan membunuh. I'll miss the time when we're together.
Tirimikichi banyak.....
Salam cinta dari divisi penuh cinta :* :* :*
Sunday, October 20, 2013
Happy Wedding Teti Sayang :3
Bela belain pulang demi dua hari yang katanya super penting. Meskipun banyak banget yang dikorbankan, wisday oktober, belajar buat uts rekstruk dan kayu, resepsi utama, It's fun. Cuma dua hari, hanya bermodalkan tas ransel berisi gadget, charger, dan kertas materi yang sama sekali ga disentuh.
Kebayang ga ketika lo nyaris ga mengenali rumah lo sendiri? Haha
Kebayang ga ketika lo nyaris ga mengenali kakak lo sendiri?
Kebayang ga ketika lo nyaris ga mengenali rumah lo sendiri? Haha
Kebayang ga ketika lo nyaris ga mengenali kakak lo sendiri?
Happy wedding Teti sayang. You look so beautiful, that day :)
Saturday, August 10, 2013
Lebaran Tahun Ini [20130810]
Hari ini. Dari taplau ke taplau
Berawal dari rencana ‘barayo’ yang gagal, berakhir dengan foto foto di taplau. Huge thanks to Bobon yang udah fotoin banyak dan bagus bagus, hihi.
Kapan kapan kita main lagi yooook :9
Sunday, March 24, 2013
catatn hari minggu
Pernah ngeliat saya jadi super random?
Sepertinya ada distorsi antara pikiran, perasaan, dan segala hal yang saya lakukan. Hari ini saja, misalnya. Terus terang saya masih kesulitan mengurutkan kronologis semua hal yang harusnya saya kerjakan hari ini dan apa yang saya lakukan.
Jadilah hari ini saya lewati dengan berceloteh kesana kemari, gangguin egy, alwan, kak olen, bang yudha, dan fauzan. Untung error dan gangguannya belum sampai ke bang zachlul, berarti tingkat keparahannya masihover consolidated belum separah yang kemarin-kemarin.
Kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi bahkan lebih parah. Apa kabar besok?
Ada sesuatu disini, mengganjal dan tidak terdefenisikan.
Sepertinya ada distorsi antara pikiran, perasaan, dan segala hal yang saya lakukan. Hari ini saja, misalnya. Terus terang saya masih kesulitan mengurutkan kronologis semua hal yang harusnya saya kerjakan hari ini dan apa yang saya lakukan.
Jadilah hari ini saya lewati dengan berceloteh kesana kemari, gangguin egy, alwan, kak olen, bang yudha, dan fauzan. Untung error dan gangguannya belum sampai ke bang zachlul, berarti tingkat keparahannya masih
Kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi bahkan lebih parah. Apa kabar besok?
Maaf atas segala gangguan, kerandoman, dan jam bodoh yang datang terlalu cepat teman-teman.
Ada sesuatu disini, mengganjal dan tidak terdefenisikan.
Setelah minggu uts itu berakhir,7 /7.Harusnya udah tenang ya? Bagaimana bisa?Tugas bahkan lebih horor daripada ujian.
Friday, March 15, 2013
MIMPI
Ruangan ini sangat besar. Cahaya matahari pagi yang masuk
dari jendela kaca di sebelah kiri membuat semua terang benderang dan terasa
hangat. Semua terlihat familiar. Ruangan
ini. Ruangan ini. Sofa hijaunya yang
besar dan kursi busa berlengan dengan motif hitam putih. Rumah, tempat terukir
semua kenangan.
Papa duduk di sana sambil membaca koran. Cara duduknya yang
khas membuat aku tersenyum, tersadar betapa aku merindukannya. Sudah berapa
lama aku tidak melihatnya? Ya, kebiasaannya setiap pagi, dengan kacamata
berbingkai hitam itu bertengger di hidungnya.
Menyadari aku berdiri menatapnya, papa mengalihkan fokusnya
dari koran itu dan tersenyum menatapku. Nafasku tercekat. Tersadar. Itu Papa?
Benar-benar Papa? Aku hanya terpaku di tempat, tidak bisa melakukan apapun,
tidak bisa berkata-kata. Aku hanya memandangnya tanpa berkedip, takut semuanya
hanya mimpi dan akan menghilang seketika saat aku membuka mata.
Dan ternyata memang hanya mimpi. Semua menghilang, berganti
dengan kegelapan saat aku membuka mata. Jam 3 pagi. Yang tersisa hanyalah wajah
yang basah oleh air mata dan kehampaan yang tiba-tiba menyelimutiku dalam diam.
Friday, March 8, 2013
#25
"Anak-anak jaman sekarang bahasanya aneh-aneh saja. Jadian lah. Nembak lah. Anak orang kok ditembak. Nembak itu harus laki-laki atau perempuan juga boleh, Dek? Kamu dulu waktu mau jadian, yang nembak kamu atau pacar kamu?"
-Kuliah Pengganti MK tadi sore, ada-ada saja bahasan si bapak -_____-"
-Kuliah Pengganti MK tadi sore, ada-ada saja bahasan si bapak -_____-"
Friday, February 15, 2013
Teruntuk Papa Tersayang
Teruntuk Papa tersayang
Apa kabar Papa hari ini? Aku yakin pasti baik. Dia pasti sangat menyayangi Papa, jauh melebihi rasa sayang kami padamu.
Apakah aku baik-baik saja Pa? Sayangnya tidak. Aku drop lagi Pa. Jatuh lagi ke titik lemah itu. Papa mungkin kecewa, sedih melihat aku seperti ini, lagi. Sedih melihat aku yang selalu jatuh karena hal yang sama. Seperti hari ini. Memaksakan diri untuk bangkit. Seharian menguatkan diri untuk terus membuka mata dan tersenyum.
Mereka bilang aku sok kuat, Papa. Aku pun sadar aku sok kuat. Tapi tidak ada lagi yang bisa aku lakukan untuk membuat mereka tidak menganggap aku lemah. Tidak ada lagi yang bisa aku lakukan untuk menyembunyikan semua ketidakmampuanku.
Aku punya batas. Dan saat batas itu tercapai, aku memilih untuk pergi. Menikmati setiap detik milikku sendiri. Menikmati detak yang selalu menenangkan. Aku ingin sejenak memejamkan mata. Sejenak menikmati segala hal yang diberikan-Nya untukku.
Pa, kapan aku bisa mendengar suaramu lagi? Kapan aku bisa menggandeng manja lenganmu lagi? Kapan aku bisa menatap wajahmu sambil tersenyum lebar seperti dulu? Bahagia.
Pa, Cha kangen Papa...
Friday, January 25, 2013
Teruntuk Mas Mas yang Kemarin Nanya
Kenapa harus ke dia? Kenapa bukan ke gue?Pertanyaan mengejutkan, tetap mengejutkan meskipun sebelumnya sudah gue prediksi akan gue terima. Ada makna khusus? Tidak. Ada maksud tertentu? Tidak. Keadaan, dan gue tidak bisa menetapkan pilihan lain saat satu-satunya orang yang gue harapkan menggeleng, menolak.
Kenapa harus ke dia? Kenapa bukan ke gue?Gue cuma bisa tersenyum sambil menjawab, “Gue lelah untuk melawan. Gue cuma ingin semuanya cepat selesai. Daripada kalian terus mendesak dan menekan, mending gue kasih aja apa yang kalian mau. Toh, ga ada efek apapun buat gue. Sederhana.”
Monday, January 7, 2013
Ya Allah, mantapkan imanku. Mantapkan keyakinanku pada keputusan ini. Semoga aku bertahan lebih.baik. Hijab is not a puzzle
sources : hijabographic
Sunday, January 6, 2013
across
Obrolan singkat beberapa waktu lalu, bukan obrolan juga sih sebenarnya, membuat saya sedikit memutar ingatan dan memori tentang obrolan-obrolan kita selama ini. Sudut pandang, passion, dan target.
Kamu lebih subjektif dan persusif, setidaknya ada peningkatan yang cukup besar dari obrolan terakhir kita sebelum ini, jauh sebelumnya. Saya bahkan nyaris lupa kapan itu, ketika saya berbagi cerita dengan kadar “agak berat.” Satu hal, kamu selalu berusaha menjaga kita agar tetap berada di jalur yang sama, dengan segala perbedaan yang ada.
Kamu yang terbiasa menonjol, berbeda dengan saya yang lebih suka berbaur dalam keramaian. Kamu yang selalu menggampangkan semua hal, berbeda dengan saya yang harus memantapkan keputusan sebelum melangkah. Satu-satunya kesamaan mungkin karena saya menyukai pantai sebesar kamu suka memandang laut lepas.
Kamu mungkin lupa, kondisi saya tidak lagi sama. Saya tidak sekuat kamu, pasti. Mungkin segalanya gampang bagimu dalam mengambil keputusan itu, tapi kita berbeda. Kamu boleh menghakimi, setidaknya setelah kamu merasakan posisi saya saat itu.
Saya butuh penguat agar tetap berdiri, bukan sekedar pembangkit agar dapat berdiri, kemudian ditinggalkan saat belum kokoh. Toh saya masih bisa berdiri sendiri kan? Saya punya pertimbangan untuk memantapkan niat, bukan cuma ikut ikutan orang banyak. Mungkin selfish, tetapi apakah saya mampu bertahan? Kita sama, setidaknya dulu pernah berada pada jalur yang sama.
Ada satu hal yang membuat saya tidak nyaman lagi berbagi denganmu. Hal yang membuat jarak ini membentang makin lebar. Entahlah, semakin lama semakin jauh. Kamu sibuk dengan target-target dan komunitasmu, saya sibuk dengan prioritas dan pemantapan hati yang berseberangan. Suka atau tidak, sejalan atau tidak, waktu mungkin bisa menjawab.
Bandung, 06012012
Kamu lebih subjektif dan persusif, setidaknya ada peningkatan yang cukup besar dari obrolan terakhir kita sebelum ini, jauh sebelumnya. Saya bahkan nyaris lupa kapan itu, ketika saya berbagi cerita dengan kadar “agak berat.” Satu hal, kamu selalu berusaha menjaga kita agar tetap berada di jalur yang sama, dengan segala perbedaan yang ada.
Kamu yang terbiasa menonjol, berbeda dengan saya yang lebih suka berbaur dalam keramaian. Kamu yang selalu menggampangkan semua hal, berbeda dengan saya yang harus memantapkan keputusan sebelum melangkah. Satu-satunya kesamaan mungkin karena saya menyukai pantai sebesar kamu suka memandang laut lepas.
Kamu mungkin lupa, kondisi saya tidak lagi sama. Saya tidak sekuat kamu, pasti. Mungkin segalanya gampang bagimu dalam mengambil keputusan itu, tapi kita berbeda. Kamu boleh menghakimi, setidaknya setelah kamu merasakan posisi saya saat itu.
Saya butuh penguat agar tetap berdiri, bukan sekedar pembangkit agar dapat berdiri, kemudian ditinggalkan saat belum kokoh. Toh saya masih bisa berdiri sendiri kan? Saya punya pertimbangan untuk memantapkan niat, bukan cuma ikut ikutan orang banyak. Mungkin selfish, tetapi apakah saya mampu bertahan? Kita sama, setidaknya dulu pernah berada pada jalur yang sama.
Ada satu hal yang membuat saya tidak nyaman lagi berbagi denganmu. Hal yang membuat jarak ini membentang makin lebar. Entahlah, semakin lama semakin jauh. Kamu sibuk dengan target-target dan komunitasmu, saya sibuk dengan prioritas dan pemantapan hati yang berseberangan. Suka atau tidak, sejalan atau tidak, waktu mungkin bisa menjawab.
Bandung, 06012012
Tuesday, January 1, 2013
#24
“Sehat, Tegar, dan Ikhlas. Bismillahirrahmanirrahim. Selanjutnya harus bertahan lebih baik.”
- nessa :)
Saturday, December 29, 2012
Desember
Assalamualaikum kak, salam kenal yaa :) | Aku mau tanya, kakak pernah patah hati yang teramat sakit gak?menurut kakak obatnya apa? | Satu lagi, knapa kok susah yah menerapkan arti melepaskan itu? | Mkasih kak buat balesannya..
gialova
Wa’alaikumussalam. Salam kenal juga! Obatnya satu: ikhlas. Karena melepaskan berarti mengikhlaskan. Dan ikhlas merupakan ilmu yang tertinggi di bumi ini sehingga penerapan dan penguasaannya begitu sulit.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Desember.
Bukan patah hati, tapi kehilangan yang sangat. Itu termasuk patah hati? Mungkin. Pernahkah suatu kali merasakan separuh hidupmu hilang? Pernahkah kamu ditinggalkan pelindungmu? Selamanya?
Desember.
Dilalui dengan setetes air mata? Tidak. Kamu tidak menangis saat kamu kehilangan separuh hidupmu, tetapi kenapa kamu menangis hanya dengan mengulang kenangan? Ingat janjimu. Tidak akan ada lagi tangis dalam hidupmu.
Desember.
Pertama kali setelah tahun-tahun sebelumnya. Diawali dengan senyuman, meski tetap diakhiri dengan tangis. Setidaknya lebih baik, bukan?
Desember.
Kamu patah hati? Mungkin. Kenapa dipikirkan? Dari awal kamu memang tidak pernah punya cerita kan?
Sunday, November 11, 2012
Monday, October 15, 2012
cerita hari ini part 14
Hari yang super random. UTS random, jadwal random, perubahan rencana yang random, kesehatan random, selera random, pikiran random, perasaan pun juga random. Untuk kesekian kalinya dalam semester ini, saya merasa tidak mengenal diri sendiri. Berawal dari apa, entahlah. Segala hal terasa seperti akumulasi. Semua terasa makin berat dan menyesakkan. Ingin rasanya menyortir segala hal, memotong hal-hal yang tidak seharusnya menyesakkan pikiran. Ingin rasanya menegaskan kesehatan sebagai prioritas saat ini, mampukah?
Hujan turun semakin deras. Penenang, saya butuh penenang dan hujan turun disaat yang tepat. Sudah lama rasanya tidak menyempatkan diri mengamati satu persatu tetes itu turun. Bau aspal basah yang menguar di udara terasa familiar. Segala hal tentang hujan selalu menyenangkan
Hujan turun semakin deras. Penenang, saya butuh penenang dan hujan turun disaat yang tepat. Sudah lama rasanya tidak menyempatkan diri mengamati satu persatu tetes itu turun. Bau aspal basah yang menguar di udara terasa familiar. Segala hal tentang hujan selalu menyenangkan
Seseorang pernah berkata, “Disini adalah tempat kita melatih kesabaran,” dan saya sadar itu. Disini adalah tempat dimana kita harus berani menentukan prioritas.
Pukul empat sore, sambil memandang tetes-tetes hujan dari balik jendela angkot. Berharap hujan cukup reda saat nanti saya berjalan melintasi gang-gang sempit Cisitu. Berharap tidak banjir. Berharap minggu ini berjalan baik :’)
Subscribe to:
Posts (Atom)